Kamis, 22 Agustus 2013

Yang Istimewa Belum Tentu Sempurna

“kita main sepeda yuk!” ucap Alexa sambil mengeluarkan sepeda lipatnya yang berwarna merah.
“ayo!” ucap Victoria sambil mendorong sepeda lipatnya yang berwarna putih.
Hai, namaku Lilian Sastrawibawa. Panggil aku Lilian saja ya! Hari ini, hari Sabtu, saudaraku berkunjung ke rumah dan membawa sepeda lipat. Kami memang sudah janjian akan bermain sepeda. Namanya Victoria Vernando Albert Robertus Carlos. Panggil saja Victoria. Ia termasuk anak terpandang di kotaku. Temanku, Alexa juga terpandang di kotaku. Tapi aku… biasa saja. Aku kira… Victoria tidak memiliki sepeda lipat. Namun… ternyata ada sepeda lipatnya yang berwarna putih. Sementara aku… hanya sepeda se-harga 400-an yang sudah mulai memudar warnanya. Warna sepedaku adalah merah muda. Aku kadang suka iri dengan saudaraku Victoria dan temanku Alexa. Mereka apa-apa semua di belikan. Mau mobil, IPAD, Iphone, tab, dll. APAPUN!, sementara aku, belum tentu semua di belikan.
“ayo Lilian… aku sudah tidak sabar memakai sepeda lipatku yang baru di beli kemarin!” ucap Alexa sambil memakai topi berwarna Merah ber-gliter.
“sebentar! Aku ambil topi dulu!”
“lama banget sih!” ucap Victoria yang mulai mengeluh.
“tunggu… maklum sepeda lama…” kataku dengan muka memerah menahan malu.
“kenapa gak beli sepeda lipat sih, kaya aku dan Alexa?!” ucap Victoria mulai menyombongkan diri.
“huuus… gak boleh gitu Victoria!” kata Alexa membelaku.
“habis, orang tuaku tak punya uang banyak untuk membeli sepeda lipat Victoria…” kataku mencoba bersabar.
“udah udah… sekarang kita keliling komplek aja yuk! Bosen aku dengar pertengkaran kalian!” ucap Alexa yang membunyikan bel sepedanya “KRING!!!”
“ya udah, maaf ya Li, aku sombong!” ucap Victoria dengan wajah memalingkannya dariku. Aku hanya bisa tersenyum melihat saudaraku itu.
Kami pun pergi berkeliling komplek. Alexa dan Victoria berada di depanku. Aku lihat mereka sangat senang memakai sepeda lipatnya itu. Aku pun berkata dalam hati, “kapan aku bisa seperti mereka?”.
Saat kami sampai di taman…
“krek, krek!”
“bunyi apa itu?” tanya Victoria.
“wah… rantai sepedaku nyangkut nih!” ucap Alexa yang mengelap dahinya yang berkeringat.
“sini, aku yang benerin!” ucapku.
“bener nih?” tanya Alexa ragu-ragu.
“tenang saja!” ucapku mengancungkan jempol.
Aku pun membetulkan rantai sepeda itu. Ternyata susah… sekali! Namun aku berusaha memperbaiki sepedah Alexa dan… SELESAI! Sepeda Alexa pun kembali seperti semula! Butuh waktu 30 menit untuk membetulkannya.
Setelah itu…
“Alexa, sepedahmu sudah aku betulkan!”
“terimakasih Lilian, kamu memang anak baik!” ucapnya sambil mengangkat kedua jempolnya.”
“sudah selesai kan, ayo muter lagi! Aku cape dan panas tau berada di sini!” ucap Victoria sambil mengibas-ngibaskan rambutnya yang pendek dengan tangan.
“hahaha… ayo kita muter lagi!” kataku bersemangat.
Kami pun kembali mengelilingi rumah-rumah orang terkenal. Memang komplek itu tempat orang terpandang. Aku tinggal di sana karena di bayar oleh keluarga saudaraku untuk tinggal di komplek ini.
“ya ampun!” kata Victoria tiba-tiba.
“kenapa?” tanyaku dan Alexa berbarengan.
“standar sepedaku lepas! Padahal baru aku beli sepeda ini 1 minggu yang lalu!”
“sini, aku benarkan!” ucapku.
“tidak, aku tidak mau di benarkan di tangan yang tidak profesional!” kata Victoria sambil memegang sepedanya.
“ya sudah..” kataku lesu.
“eeh… di depan situ ada tukang sepeda! Kita benarkan saja di situ!” kata Alexa sambil menunjuk sebuah rumah kecil dengan bertuliskan: tukang sepeda servis.
“ya udah ke situ aja yuk!” kataku.
Lalu kami pun masuk dan meminta agar sepedah Victoria di betulkan. Saat proses pembetulan, aku berpikir “ternyata, benda yang istimewa belum tentu sempurna!” aku lalu melihat sepeda lamaku. Lalu tersenyum.
Pesan Moral: Yang istimewa, belum tentu sempurna. Jangan Lihat dari fisik, tapi dari hati. Jangan suka iri dengan barang milik teman kalian ya! Karena, barang milik kalian, adalah barang kalian yang sempurna dan berharga!
Tamat

Cara Menggunakan Huruf Kapital yang Benar (Bagian 2)

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Misalnya :
a. Amir Hamzah
b. Dewi Sartika
c. Halim Perdanakusuma
Catatan 1: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti de, van, dan der (dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam bahasa Portugal)
Misalnya :
a. J.J de Hollander
b. J.P van Bruggen
c. Vasco da Gama
Catatan 2 : Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.
Misalnya :
a. Abdul Rahman bin Zaini
b. Siti Fatimah binti Salim
Catatan 3 : Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya :
a. Pascal second           Pas
b. J/K                           Joule per Kelvin
c. N                              Newton
Catatan 4 : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran
Misalnya :
a. Mesin diesel
b. 10 volt
c. 5 ampere
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya :
a. bahasa Eskimo
b. suku Jawa
c. bangsa Indonesia
Catatan : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
a. Pengindonesiaan kata asing
b. Keinggris-inggrisan
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya :
a. tahun Hijriah
b. bulan Agustus
c. hari Lebaran
Catatan 1: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya :
a. Perang Candu
b. Perang Dunia 1
c. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan 2 : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang digunakan sebagai nama.
Misalnya :
a. Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia
b. Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya :
a. Banyuwangi
b. Asia Tenggara
c. Purbalingga
d. Eropa
Catatan 1: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geogratfi yang diikuti nama diri geografi.
Misalnya :
a. Bukit Barisan
b. Danau Toba
c. Dataran Tinggi Dieng
Catatn 2 : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri geografi.
Misalnya :
a. Berlayar ke teluk
b. Mandi di sungai
c. Menyebrangi selat
Catatan 3 : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
Misalnya :
a. nangka belanda
b. kunci inggris
c. petai cina
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur resmi nama negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali tugas, seperti dan, oleh, sebab, dan untuk. Misalnya :
a. Republik Indonesia
b. Departemen Keungan
c. Majelis Permusyawarahan Rakyat
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1972
e. Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Catatan : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Misalnya :
a. beberapa badan hukum
b. kerjasama antara pemerintah dan rakyat
c. menjadi sebuah republik